
Salah satu netbook Asus (Foto: Andina)
JAKARTA - Pasar tablet memang semakin gencar mengokohkan posisinya, bahkan di negara maju perangkat tersebut mulai melengserkan netbook. Lalu bagaimana dengan pasar netbook di Indonesia, apakah juga akan bernasib sama?
Netbook yang mulai tergerus oleh tablet ini diakui oleh Melton Ciputra, Product Manager Sytem BG Asus, tapi menurutnya tergerusnya netbook itu hanya terjadi negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat. Hal itu berbanding terbalik dengan Indonesia, dikatakan Melton pasar netbook di Indonesia masih besar.
“Pasar netbook di Indonesia masih besar, sehingga brand lain yang melihat adanya peluang netbook di Indonesia berlomba-lomba untuk mengeluarkan netbook-nya,” jelas Melton di Sari Pan Pasific, Kamis (22/3/2012).
Menurut Melton, pasar netbook yang masih besar di Indonesia bisa dikatakan berasal dari faktor financial. “Pricing di Indonesia masih sensitif, sehingga bisa dibilang itu merupakan salah satu alasan mengapa netbook masih memiliki pasar yang besar, dibandingkan dengan negara maju,” jelas Melton.
Maka kini untuk lebih memperkuat posisinya sebagai brand notebook dan netbook nomor dua di Indonesia, Asus akan lebih sering mengedukasi pasar dari segi harga. “Jadi misalkan netbook kita lebih mahal 10 dolar dibandingkan yang lain, maka kita akan edukasi kelebihan apa saja yang dimiliki netbook ini,” tuturnya.
Harga memang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat pembeli, diungkapkan Melton kadang walau hanya berbeda 10 dolar, pembeli bisa berpindah ke brand lain yang jauh lebih murah. “Maka karena harga tablet bisa dibilang lebih mahal daripada netbook, hal itu bisa menjadi alasan mengapa netbook masih memiliki pasar besar di indonesia,” pungkasnya.
(fmh)
Netbook yang mulai tergerus oleh tablet ini diakui oleh Melton Ciputra, Product Manager Sytem BG Asus, tapi menurutnya tergerusnya netbook itu hanya terjadi negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat. Hal itu berbanding terbalik dengan Indonesia, dikatakan Melton pasar netbook di Indonesia masih besar.
“Pasar netbook di Indonesia masih besar, sehingga brand lain yang melihat adanya peluang netbook di Indonesia berlomba-lomba untuk mengeluarkan netbook-nya,” jelas Melton di Sari Pan Pasific, Kamis (22/3/2012).
Menurut Melton, pasar netbook yang masih besar di Indonesia bisa dikatakan berasal dari faktor financial. “Pricing di Indonesia masih sensitif, sehingga bisa dibilang itu merupakan salah satu alasan mengapa netbook masih memiliki pasar yang besar, dibandingkan dengan negara maju,” jelas Melton.
Maka kini untuk lebih memperkuat posisinya sebagai brand notebook dan netbook nomor dua di Indonesia, Asus akan lebih sering mengedukasi pasar dari segi harga. “Jadi misalkan netbook kita lebih mahal 10 dolar dibandingkan yang lain, maka kita akan edukasi kelebihan apa saja yang dimiliki netbook ini,” tuturnya.
Harga memang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat pembeli, diungkapkan Melton kadang walau hanya berbeda 10 dolar, pembeli bisa berpindah ke brand lain yang jauh lebih murah. “Maka karena harga tablet bisa dibilang lebih mahal daripada netbook, hal itu bisa menjadi alasan mengapa netbook masih memiliki pasar besar di indonesia,” pungkasnya.
(fmh)
0 komentar:
Posting Komentar