Rabu, 22 Februari 2012

Microsoft Tuding Google dan Motorola Salahgunakan Paten

Microsoft
pada Rabu menuduh Motorola Mobility
dan Google melakukan penyalahgunaan
hak paten dalam sebuah komplain anti-
kepercayaan mereka pada Uni Eropa.
Dalam sebuah komplain hukum
persaingan formal yang dilayangkan pada
Rabu, Microsoft menuduh Google dan
Motorola Mobility tidak menawarkan hak
paten pentingnya dalam ketentuan yang
adil dan masuk akal, sehingga
perusahaan ponsel tersebut berpotensi
menghambat penjualan sejumlah produk
Microsoft yang menggunakan patennya
terkait video dalam jaringan, lapor
Xinhua.
Keluhan tersebut muncul seminggu setelah
Departemen Kehakiman AS dan Komisi
Eropa menyetujui akuisisi Google terhadap
Motorola Mobility dengan 12,5 miliar
dolar.
"Dalam proses hukum terhadap kedua
pihak di Atlantik, Motorola meminta agar
Microsoft menarik kembali produknya dari
pasar, atau menghilangkan kemampuan
standar produk mereka untuk memainkan
video dan terhubung secara nirkabel,"
kata Wakil Presiden dan Deputi Jenderal
Konseling Microsoft, Dave Heiner, dalam
sebuah posting blog berjudul "Google:
tolong jangan bunuh video dalam
jaringan."
Heiner mengatakan Motorola meminta
Microsoft untuk membayar royalti sejumlah
22.5 dolar untuk setiap 50 paten
standar video yang terpasang di 1.000
laptop, sementara 29 perusahaan lain
hanya mengenakan royalti sebesar 2 sen
untuk lebih dari 2.300 paten yang
digunakan Microsoft.
Dugaan penyalahgunaan hak paten
Motorola itu disebut kewajiban lisensi
FRAND, yang berarti jujur, beralasan dan
tidak diskriminatif. Hal itu merupakan
sebuah prinsip agar proses lisensi
terhadap hak kekayaan intelektual berjalan
secara adil, sehingga kebiasaan
pelanggaran terkait hak paten itu dapat
dicegah.
Dikatakan pula tujuannya agar setiap
pihak dalam industri memiliki akses yang
sama terhadap teknologi tertentu.
Ini bukan yang pertama kali Motorola
dikenai dugaan penyalahgunaan FRAND.
Sebelumnya pada awal Februari, Apple
juga menuduh Motorola melanggar
standar FRAND dalam sebuah perkara di
pengadilan Jerman setelah pengadilan
mengabulkan permohonan Motorola agar
iPhone model lama ditarik dari Apple
store dalam jaringan di Jerman dan
secara permanen melarang layanan "push
email" Apple.
Seorang konsultan hukum yang mengikuti
masalah litigasi paten dalam industri
teknologi, Florian Mueller, mengatakan
dalam posting blog Fross Patents bahwa
penggunaan hak paten penting secara
agresif secara hukum merupakan strategi
problematis yang dapat memberikan efek
bumerang.
Sebagai contoh pada 31 Januari, ketika
Komisi Eropa mengumumkan untuk
melakukan penyelidikan resmi guna
mengetahui apakah Samsung
menggunakan hak paten dasar mereka
untuk mengganggu pesaing mereka di
pasar perangkat seluler Eropa.

0 komentar:

Posting Komentar