Senin, 27 Februari 2012

Mozilla Tertarik Bikin OS Sendiri


Selama ini kita mengenal nama Mozilla sebagai sebuah mesin peramban Firefox. Tapi sebentar lagi Mozilla akan masuk ke ranah baru, yakni sistem operasi perangkat bergerak.

Mozilla Foundation yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat, ini tampaknya tergiur dengan gurihnya pasar telepon seluler cerdas.

Melihat kesuksesan sistem operasi Android dan Apple melalui iOS-nya, sebuah aliansi strategis yang melibatkan antara lain produsen chipsetQualcom dan Mozilla Foundation, pemilikbrowser Firefox, mengumumkan akan menciptakan peranti lunak untuk ponsel cerdas.

Aliansi ini menyatakan bahwa sistem operasi yang akan mereka ciptakan itu nantinya bersifat bebas. Tujuannya, agar ponsel cerdas bisa semakin murah di masa mendatang.

Bersama dengan operator telekomunikasi Telefonica dan Qualcomm, Mozilla Foundation akan menunjukkan perangkat ponsel yang akan menjalankan platform baru tersebut pada ajang Mobile World Congress di Barcelona yang dimulai Senin ini.

Platform baru ini menggabungkan HTML5, sebuah standar yang banyak direkomendasikan untuk konten mobile browser serta dididukung dengan sejumlah elemen inti dari sistem operasi Linux.

Sejumlah lapisan yang umumnya terdapat dalam sebuah sistem operasimobile telah dihilangkan. Dengan demikian platform baru ini mampu melakukan pemrosesan dengan power yang lebih kecil. Biaya untuk material ponsel pun bisa ditekan.

Direktur Pengembangan Produk dan Inovasi Digital Telefonica, Carlos Domingo, mengatakan sistem operasi yang baru ini bisa secara signifikan menurunkan harga ponsel cerdas, bahkan bila dibandingkan dengan ponsel low-end Android yang ada saat ini.

"Ini adalah cara agar smartphone semakin massal di pasar negara berkembang," kata Domingo seperti dikutip Reuters, Senin, 27 Februari 2012.

Saat ini pasar ponsel cerdas didominasi oleh dua raksasa Google Android dan Apple serta sejumlah pemain kecil lainnya seperti BlackBerry dari RIM, Windows Phone buatan Microsoft, dan Samsung Bada.

Namun pada saat yang sama sejumlah platform justru mati tergilas oleh kerasnya persaingan sistem operasi smartphone ini. Beberapa yang bisa disebutkan antara lain LiMo, WebOS Palm, MeeGo, dan Nokia Symbian yang mengalami kegagalan di pasar dan akhirnya dihentikan.

Berdasarkan kenyataan tersebut sejumlah analis cukup berhati-hati dalam melihat pembentukan aliansi tersebut. 

"Ada pertanyaan menyangkut skala dan dukungan industri atas gagasan ini, tapi langkah Telefonica bersekutu dengan Mozilla dengan basis HTML 5 bisa dianggap sebagai langkah yang cerdas," kata analis dari CCS Insight Geoff Blaber.

Platform bebas yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun ini dinilai bisa memberikan tekanan pada Microsoft dan Google untuk menarik para produsen handset. 

Pasalnya, Microsoft mengenakan biaya lisensi sampai US$ 20 per ponsel dan Google menarik royalti dari para produsen handset Android.

Perlawanan terhadap dominasi Google ini sebenarnya telah dilakukan sejumlah operator dengan cara membuat platform tandingan. Namun sejauh ini upaya tersebut gagal karena memang menciptakan sistem operasi bukanlah perkara yang mudah. 

Tidak semata-mata produk, langkah ini juga memerlukan ekosistem yang terintegrasi mulai dari aplikasi dan komunitas pengembang.

Beruntung, platform baru yang berbasis HTML 5 ini sudah mempunyai komunitas pengembang web dan sebagian besar aplikasi sudah dibuat berbasis HTML5. "Kami sudah siap dengan ekosistem," kata Domingo.

Sejumlah aplikasi seperti Adobe dan toko aplikasi independen terbesar GetJar menyatakan siap mendukung platform baru ini. "Kami melihat HTML5 benar-benar populer di kalangan pengembang," kata pendiri dan CEO GetJar, Ilja Laurs.

REUTERS | IQBAL MUHTAROM

0 komentar:

Posting Komentar