REUTERS/Fabian Bimmer
TEMPO.CO, Jakarta – Sekolah tinggi pariwisata di Indonesia siap menggandeng universitas ternama di Inggris, Leeds Metropolitan University, untuk melebarkan sayap pariwisata di kancah internasional. Pasalnya, 52 persen dari lulusan STP laris manis diburu para pengusaha kapal pesiar dunia dan 37,5 persen lainnya berpeluang kerja di luar negeri.“Kerja sama itu untuk mengembangkan program Msc International Tourism and Hospitality Management, yang bisa didapat hanya dalam waktu 15 bulan,” ucap I Gde Pitana, Kepala BPSD Pariwisata & Ekonomi Kreatif, di Jakarta, kemarin. Hal ini semakin menambah kepercayaan diri karena SDM Indonesia mampu berdaya saing dan memiliki nilai jual.
STP Bandung dan STP Bali pun segera menggelar ASEAN Academic Tourism Forum (AATF), yang merupakan pertemuan rutin dua tahunan yang diadakan para sekolah tinggi pariwisata di kawasan ASEAN.
“Tahun ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah AATF dan kami memilih Bandung sebagai tempat kegiatan,” katanya. Selain itu, STP Bandung juga mengadakan grand recruitment yang dilakukan mulai awal Juli setiap tahunnya.
Sebagai penunjang promosi pariwisata Indonesia, dibentuk pula Pusat Kajian Kuliner Masakan Indonesia. Pusat kajian ini untuk membuat standar khusus masakan Indonesia.
“Saat ini Indonesia memiliki 1.000 jenis dan variasi kuliner yang bisa menjadi salah satu ciri khas kuliner Indonesia di mata dunia internasional,” katanya. Contohnya masakan rendang, yang telah punya nama di mata internasional.
Dengan begitu, kekayaan kuliner Indonesia dapat mendunia dan tidak hanya menjadi produk lokal. “Kami berharap, mendunianya kuliner Indonesia dapat berdampak pada meningkatnya pariwisata Indonesia,” katanya.
Pembentukan itu akan melibatkan STP Bandung, STP Bali, STP Makassar, dan STP Medan, juga para pakar kuliner Nusantara, seperti William Wongso.
AGUSLIA
0 komentar:
Posting Komentar